Kita tak pernah lepas dari dinamika kehidupan. Ada kalanya kita mendapatkan kebahagiaan, namun tak jarang kita harus menelan pil pahit yang menyesakkan hati, menggoreskan luka, menyayat dada, meninggalkan lara dan nestapa.
Tak pantaslah kita berputus asa, dirundung duka nan lama. Contohlah dari tauladan kita yang telah mengajarkan do’a penawar hati yang duka, pelipur lara di dada. Rasulullah shallallahu’aliahi wasallam bersabda, “Apabila seorang hamba ditimpa kegelisahan atau kesedihan, lalu ia berdo’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي ، وَجِلاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
“Ya Allah! sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hamba laki-lakiMu (Adam), anak hamba perempuanMu (Hawa), ubun-ubunku ada di TanganMu, keputusanMu berlaku atasku, TakdirMu adil bagiku. Aku memohon kepadaMu dengan setiap Nama yang Engkau miliki, yang dengannya Engkau namakan diriMu sendiri, atau yang engkau turunkan (nama itu) di dalam kitabMu, atau Engkau ajarkan (nama itu) kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu; kiranya Engkau jadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku, pelipur laraku, serta pengusir kecemasan dan keresahanku”
niscaya Allah akan menghilangkan kecemasan dan kesedihannya, kemudian Dia akan menggantikan semua itu dengan kegembiraan”. Kemudian para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkan kami mempelajari (menghafal) kalimat-kalimat tersebut?”. Beliau menjawab, “Ya, hendaknya siapa saja yang mendengarnya mempelajarinya” (Riwayat Ahmad 1/391, di shahihkan Al Albani)
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” (Riwayat Bukhari 7/158, Rasulullah senantiasa membaca do’a ini)
Semoga Allah menjadikan hati kita ridho atas segala ketetapanNya.
akhukum al-faqir ilallah, Saryanto